Mencari kebahagiaan sama halnya dengan menangkap kupu-kupu. Akan terasa sulit bagi mereka yang terlalu bernafsu. Tapi, sangat mudah bagi yang tau apa yang mereka cari. Kita mungkin bisa mencarinya dengan menerjang sana-sini, menabrak sana-sini, atau menerobos sana-sini. Kita bisa saja mengejarnya dengn berlari kencang ke seluruh penjuru arah. Kita pun bisa meraihnya dengan bernafsu seperti menangkap buruan yang bisa kita santap setelah mendapatkannya.
Namun, kita belajar. Kita belajar bahwa kebahagiaan tidak bisa didapat dengan cara-cara seperti itu. Kita belajar bahwa bahagia bukanlah sesuatu yang dapat digenggam atau benda yang dapat disimpan. Bahagia adalah udara. Kebahagiaan adalah aroma dari udara itu. Kita belajar bahwa bahagia itu memang ada dalam hati. Semakin kita mengejarnya, semakin pula kebahagiaan itu akan pergi dari kita. Semakin kita berusaha meraihnya, semakin pula kebahagiaan itu akan menjauh.
Cobalah temukan kebahagiaan itu dalam hati kita. Biarkan rasa itu menetap dan abadi dalam hati kita. Temukanlah kebahagiaan itu dalam setiap langkah yang kita lakukan. Dalam bekerja, dalam belajar, dalam menjalani hidup kita, dalam sedih, dalam gembira, dalam sunyi, dan dalam riuh. Temukanlah bahagia itu dengan perlahan, dalam tenang, dalam ketulusan hati kita.
Bahagia itu ada di mana-mana. Rasa itu ada di sekitar kita. Bahkan, bahagia itu "hinggap" di hati kita, namun kita tak pernah memperdulikannya. Mungkin juga bahagia itu berterbangan di sekeliling kita, namun kita terlalu acuh untuk menikmatinya.
*Diambil dari buku "Kekuatan Cinta" oleh Irfan Toni Herlambang
Cobalah temukan kebahagiaan itu dalam hati kita. Biarkan rasa itu menetap dan abadi dalam hati kita. Temukanlah kebahagiaan itu dalam setiap langkah yang kita lakukan. Dalam bekerja, dalam belajar, dalam menjalani hidup kita, dalam sedih, dalam gembira, dalam sunyi, dan dalam riuh. Temukanlah bahagia itu dengan perlahan, dalam tenang, dalam ketulusan hati kita.
Bahagia itu ada di mana-mana. Rasa itu ada di sekitar kita. Bahkan, bahagia itu "hinggap" di hati kita, namun kita tak pernah memperdulikannya. Mungkin juga bahagia itu berterbangan di sekeliling kita, namun kita terlalu acuh untuk menikmatinya.
*Diambil dari buku "Kekuatan Cinta" oleh Irfan Toni Herlambang