Jumat, 07 November 2014

RANDOM POST (AGAIN)

Hai haiii.. Lagi pengen nge-post, tapi pengennya yang random-random aja, ngikutin suasana hati.

Hari inii.. ya hari inii.. hari inii.. Zzzzzz.. Tiba-tiba bingung mau cerita apa.

Hari ini mood lagi nggak beres. Kalo lagi gini pengennya ngerem aja di kamar biar nggak ada yang jadi korban pelampiasan. Pretending to be Ok is hard, right?

Jujur lagi kangen. Kangen sama beberapa orang yang dulu sering ketemu, yang sekarang ntah di mana dan ntah kenapa jadi begitu. Sedih kalo liat foto-foto lagi bareng mereka-mereka itu. Kalo mereka semua masih ngumpul, pengennya sih cerita ke mereka apa yang sekarang lagi aku kerjain. Ya saling cerita sih intinya. Kangen menggila, kangen jalan-jalan, kulineran bareng. Intinya kangen. Pengen bisa ngumpul lagi. Titik. Udah gitu aja.

Rabu, 23 April 2014

TRIP PULAU BANYAK

Akhirnya, nggak cuma bisa ngences kalo baca artikel tentang Pulau Banyak, beberapa bulan yang lalu berhasil juga nginjakkan kaki di sini bareng Sari, Rizka, Bang Faisal, Bang Foni, Bang Ainul, dan Bang Izhari.

Selasa / 13 Agustus 2013

Berangkat dari Medan jam 10 malam naik taxi (*bukan taxi express apalagi burung biru), dan subuh udah nyampek di Aceh Singkil.

Rabu / 14 Agustus 2013

Sambil nunggu kapal yang berangkat jam 10, masih sempat cari sarapan sambil keliling ngeliat sisa-sisa dari Tsunami Aceh tahun 2004. Beberapa bangunan emang udah nggak bisa digunakan lagi karena rusak parah dan memang nggak memungkinkan untuk digunakan lagi. Lanjut jalan kaki ke pinggir pantai buat istirahat sebentar. Ngumpulin nyawa sambil dengar suara ombak yang seakan mengucapkan "Selamat Datang". Letaknya nggak jauh dari jembatan pelabuhan kapal kecil.

Jam 10 kurang balik lagi ke pelabuhan dan berangkaaaat \^^/ Oiya, nyebrang dari Aceh Singkil ke Pulau Banyak ini sekitar 3-4 jam. Bagi yang sering mabuk, disarankan minum antimo. Aku yang alhamdulillah nggak pernah mabuk darat, laut atau udara aja sempat ngerasa mual. Tapi kayaknya sih karna pengaruh supir taxi yang dari Medan nya juga, kencangnya berasa kayak nggak bawa penumpang dan begitu nyampek Singkil, dengan santainya si Bapak bilang, “Aman kan? Nggak ada yang mabuk kelen kan?” Padahal yang di belakang udah sampek muntah -__-

Pelabuhan Singkil
(Pic by: Bang Faisal)

Baru berangkat dari pelabuhan Singkil udah langsung ngeliat sisa-sisa Tsunami lagi. Beberapa rumah, sekolah dan kilang minyak tenggelam karna besarnya Tsunami. Nggak kebayang, seberapa banyak, deras dan kuatnya air yang menghantam daratan sampek bisa tenggelam sedalam itu.

Sekolah dan Kilang Minyak yg tenggelam karna Tsunami
(Pic by: Bang Faisal)


Tiga jam selanjutnya dihabiskan buat tidur sampek puas. Bangun tidur ternyata belum nyampek juga, tapi ya hampir nyampek laa.. Pemandangan yang waaaw.. Pulau-pulau kecil berjejer, air laut yang biru jernih, paket lengkap buat yang namanya liburan. Kenapa namanya Pulau Banyak? Karna memang terlalu banyak pulau di sini. Mulai dari yang lumayan besar untuk ditinggali, sampek yang benar-benar nggak bisa ditinggali karna memang kecil. Mungkin beberapa tahun lagi pulau-pulau kecil ini bakal tenggelam :(

Salah satu pulau kecil tak berpenghuni dari sekian puluh pulau yang ada di Pulau Banyak

Nyampek di kepulauan Banyak, kapal berlabuh di Pulau Balai, mungkin kalo diibaratkan, pulau Balai ini tuh pusat kotanya. Banyak penduduk yang tinggal di sini, ada sekolah dan puskesmas juga. Namanya juga dikelilingi laut, cuacanya juga nggak bisa dibilang biasa. Sambil nunggu kapal yang bisa bawa kami nyebrang ke Pulau Palambak, sempat istirahat sambil makan siang di salah satu warung makan nggak jauh dari pelabuhannya dan belanja logistik untuk di pulau lain. Penduduknya ramah-ramah, mau juga ngasi usul/saran bagusnya ke pulau mana aja dan ngapain aja. Setelah lumayan lama nunggu, Pak Mali sang empunya kapal pun datang dan berangkat ke Pulau Palambak. Dan ternyata kapalnya nggak sebesar kapal waktu nyebrang dari Singkil, sampan yang cuma muat 8 orang sama supir dan untungnya pake mesin boat, bukan dayung. Hahaha..

Menuju Pulau Palambak
(Pic by: Bang Faisal)

Walau sempat takut tenggelam karna nggak bisa berenang dan nggak pake pelampung, tapi mencoba tenang sambil ngeliatin laut dan langit biru plus pemandangan pulau-pulau sekitar yang nggak pernah buat bosan. Sekitar 1,5 jam kemudian, akhirnya nyampek di Pulau Palambak. Karna udah sore, kami langsung chek in di satu-satunya penginapan di sini. Harga penginapannya 100rbu/orang, bukan per bungalow, udah include makan malam dan sarapan. Termasuk mahal memang kalo cuma liat dari bentuk bungalow dan fasilitasnya. Ditambah lagi pengelola yang bisa dibilang nggak ramah sama tamu, kesannya kayak nganggap rendah. Seharusnya tamu dari negara sendiri itu ya lebih dibuat nyaman dan betah la. Siapa lagi yang bakal cerita ke orang lain, bahkan ke dunia tentang keindahan pulau banyak kalo bukan penduduk lokal?

Satu-satunya penginapan di Pulau Palambak
(Photo by: Bang Izhari)

Jujur awalnya pengen nginap di pulau ini 2 malam terus keliling pulau-pulau lain, tapi karna service nya nggak bagus, niatnya mau pindah pulau besok pagi, bahkan kalo bisa malam itu juga. Tapi ya daripada mood makin berantakan, kami main di pinggir pantai sambil nunggu sunset.

Duduk Cantik di Pinggir Pantai
(Pic by: Bang Izhari)


Trus bersih-bersih, makan malam, cerita-cerita dan tidur.

Kamis / 15 Agustus 2013

Paginya, rencana pengen nginap di Pulau Tailana, salah satu pengelolanya Pak Mali yang memang baik dan ramah. Tapi mungkin hari itu kami kurang beruntung. Bungalow di Pulau Tailana full dan karna kami juga nggak ada bawa tenda, nggak memungkinkan untuk nyebrang hari itu juga. Patah hati karna nggak bisa pindah pulau, sempat terpikir balik ke Singkil aja, trus ke Banda Aceh. Tapi lebih ngerasa sayang, udah jauh-jauh ke sini, tapi nggak puas keliling. Dan akhirnya diputuskan nginap satu malam dulu di Pulau Balai. Toh pulau ini juga belum dikelilingi. Kami nginap di Penginapan Lae Kombih. Kebetulan penginapan ini satu paket dengan rumah makan yang jadi tempat mangkal setiap singgah di Pulau Balai. Letak penginapan nya sekitar 15-20 meter dari dermaga dan penginapan pertama yang dijumpai di sebelah kanan kalau jalan dari dermaga. Penginapan di sini sangat-sangat murah, 30ribu/kamar. Fasilitas juga lumayan lengkap, ada kamar mandi yang bersih, musola, kamarnya juga udah pake kipas angin. Jauh lebih nyaman daripada di pulau sebelumnya.

Homestay Lae Kombih
Penginapan & Rumah Makan
HP: 085296895929

Menjelang sore, kami keliling pulau, main ke pinggir pantainya sambil nunggu sunset. Ada yang langsung nyebur, hunting foto, dan foto-foto. Hahaha..



Sunset Time

Trus balik ke penginapan, keliling cari makan malam, dan tidur.

Jumat / 16 Agustus 2013

Paginya, langsung beres-beres dan cus nyebrang ke Pulau Tailana.


Beda kapal, satu tujuan

Nyampek di sana, langsung ceck-in. Bungalow nya memang nggak sebagus di Pulau pertama, tapi juga nggak jelek, ditambah lagi sama keramahan pengelolanya buat kami betah. Mereka ngijinin pake dapurnya kalo mau masak sendiri, bebas mau ngapain aja sambil keliling pulau. Bebas? Iya bebas. Pulau berasa milik sendiri.


Pulau Tailana

Abis check-in langsung main di pantaaaai

Kayak yg di wallpaper laptop itu kaaan? Aseli warnanya begini :P
(Pic by: Bang Ainul)



We're just having fuuun

Perut mulai demo dan masak sendiri dimulai, walau cuma masak nasi pake indomie, tapi yang penting pengalamannya. Masaknya pake kompor kecil dan manfaatin kayu dari alam. Primitif? Nope, it’s creative :P


Selesai makan, nyantai lagi dooong..


Puas main di pantai, gantian bersih-bersih. Trus lanjut keliling pulau, masuk hutan kecil, trus mengejar sunset.


Dari semua foto, cuma 2 foto yang isinya personil lengkap. Hahaha..

(kiri-kanan) Bang Faisal, Sari, Rizka, Bang Izhari, Bang Foni, Sovi, Bang Ainul

What a holiday :)

Oiya, air di sini sangat-sangat terbatas, jadi sebisa mungkin hemat air. Mau itu air buat mandi, apalagi air buat minum. Di kantinnya nggak ada jual aqua botol, apalagi galon. Malamnya langsung masak indomie (*lagi) dan bakar ikan yang kami beli dari nelayan yang abis ngelaut dan lewat di pulau ini.

Sabtu / 17 Agustus 2013

Karena stok makanan udah abis, kami cuma bisa ngopi dan ngapucino sambil nunggu Pak Mali jeput buat balik ke Pulau Balai.

This is it, Mr. Mali, a kindly person we've meet during Pulau Banyak Trip :)

Nggak puas rasanya karna nggak bisa keliling pulau-pulau lain :( Selesai beres-beres langsung berangkat ke Pulau Balai karna takut ketinggalan kapal buat balik ke Aceh Singkil. Dan untungnya begitu kami nyampek, kapal yang mau berangkat ke Singkil belum berangkat dan lagi siap-siap mau berangkat. Karna memang belum sarapan, alhamdulillah masih sempat beli roti buat di jalan nanti.

Siang menjelang sore pun akhirnya nyampek di Aceh Singkil walau pake tragedi mati mesin kapal di tengah laut. Tempat pertama yang dituju apalagi kalo bukan rumah makan. Sore menjelang malam,begitu taxi jemputan nyampek, langsung berangkat balik ke Medan.

PERSIAPAN SEBELUM TRAVELING



Sebelum berbagi cerita tentang perjalanan-perjalanan, saya pengen berbagi tips persiapan-persiapan yang biasanya saya lakukan kalau mau traveling. Apa aja yang perlu dipersiapkan dan apa aja yang perlu dibawa. Beberapa teman sering bilang tas yang saya pakai itu selalu tas doraemon dan sering dapat pertanyaan, “kok bisa muat? Kok cuma dikit barang bawaannya?” Sebenarnya bukan salah tasnya, tas apa pun itu, semuanya tergantung sama apa yang kita bawa dan gimana cara packing nya.

Saya belum mahir sih masalah packing me-macking, saya juga masih banyak belajar dari blogger dan traveler lain yang jauh lebih mahir. Tapi setidaknya, pengen berbagi tips and trick nya :D

1.         Cari tahu ke mana dan bagaimana tempat yang akan didatangi

Saya paling nggak bisa kalo jalan-jalan tapi belum jelas tempat apa yang mau didatangi, terlebih lagi, nggak tau apa aja yang mau dan bisa dilakukan di sana. Saya nggak mau nyesal karna ada yang seharusnya bisa dilakukan di suatu tempat, tapi saya nggak bisa ngelakuinnya hanya karna nggak tau dan kurang info. Apalagi kalo itu tempat sangat jauh dan butuh waktu yang lama dan banyak dana buat ke sana.

Jadi, biasanya saya udah punya pertanyaan sendiri buat dicari tau
-          Tempat apa aja yang wajib didatangi?
Kalo ini emang wajib tau
-          Tempat apa yang cantik tapi masih sepi pengunjung?
Sekali-sekali mencoba anti mainstream itu baik dan nggak ada salahnya loo.. Masih banyak tempat-tempat yang sangat indah tapi belum banyak yang tau. Menurut saya jauh lebih terasa enaknya jalan-jalan, apalagi kalo belum ramai.
-          Apa aja yang bisa dilakukan di sana?
Beberapa tempat memungkinkan kita buat snorkeling, diving, surfing, kayakking, hopping island (keliling-keliling pulau seharian), extrim sport, jungle trekking, tubbing, rafting, liat tempat penangkaran dan feeding (kasi makan) hewan-hewan khas di suatu tempat (mis: penyu, orang utan, lumba-lumba). Ayo dicari tau dulu..
-          Gimana transportasi selama di sana?
Jangan sampai terluntang-lantung di suatu tempat karna nggak tau jadwal penyebrangan kapal.
-          Gimana kelengkapan fasilitas di sana?
Fasilitas seperti penginapan, konsumsi, kedai 24 jam, ATM. Jangan sampai ada barang penting yang nggak kita bawa.
-          Cek harga
Cek and riset dulu masalah harga di sana. Kalau ada yang lebih murah dengan fasilitas yang sama, kenapa harus yang mahal? Banding-bandingkan dulu harganya. Khususnya bagi yang emang udah stel backpackeran, bukan a la koper ;)
-          Apa aja makanan yang wajib dicicipi di sana?
Medan dengan durian dan sejibun makanan enaknya, aceh dengan kopi nya, sabang dengan sate gurita nya, Jogja dengan gudeg nya
-          Apa ada kebiasaan khusus penduduk setempat?
Di mana pun kita berada, selalu ingat, kita itu pendatang. Hargai penduduk setempat. Selalu sopan dan jaga tingkah laku.

Nah, kalau semuanya udah jelas, persiapan selanjutnya bisa lebih jelas. Apa yang harus dibawa dan berapa dana yang harus dipersiapkan.

2.         Buat Itinerary (Rencana Perjalanan)

Ini penting loo.. Susun jadwal dan rute perjalanan kita sendiri mulai dari berangkat sampai pulang. Jangan sampai
-          Waktu yang kita punya buat jalan-jalan jadi terbuang sia-sia
-          Ada tempat yang nggak bisa didatangi hanya karna kelamaan di satu tempat
-          Over budget karna harus muter-muter di tempat yang sama

3.         Atur budget

Budget yang biasanya perlu dipersiapkan:
-          Ongkos transportasi
-          Konsumsi
-          Penginapan
-          Biaya masuk ke tempat wisata
-          Biaya sewa peralatan dan permainan
-          Souvenir / oleh-oleh

4.         Packing

Udah jelas mau ke mana aja dan berapa lama perjalanannya, kita jadi udah tau dong apa aja yang perlu dibawa, pakaian mana aja yang seharusnya dibawa dan tas apa yang mau dipakai. Beberapa hal yang biasanya saya persiapkan:

-          Tas
Saya lebih prefer ke tas ransel untuk perjalanan jauh. Kenapa? Karna lebih mudah dibawa dan lebih nggak nyusahin, apalagi kalau rute perjalanannya pindah-pindah tempat dan pulau. Tapi ya semuanya tergantung tujuan wisatanya. Kalau memungkinkan dan perlu bawa koper, ya saya juga bawa koper. Tapi biasanya koper cuma untuk perjalanan dengan transportasi via udara aja.
Nah, kalau masih dalam perjalanan darat atau air, ransel emang jadi pilihan utama. Kalo nggak muat, bawa tas jinjing tambahan. Biasanya saya juga persiapkan tas kecil khusus untuk nyimpan dompet, hp dan catatan penting. Biar nggak susah nyari nya dan nggak kecampur sama barang-barang yang lain. Jangan lupa bawa plastik untuk tempat baju kotor juga.

-          Pakaian
Nah, kalau untuk pakaian biasanya bahan kaos jadi pilihan. Selain lebih nyaman, nggak cepat kusut juga. Pakaian yang WAJIB saya bawa biasanya:
1.       Pakaian dalam sesuai kebutuhan
2.       Sweater/cardigan/jaket (salah satu aja)
Sangat berguna di cuaca panas, apalagi dingin. Selain itu bisa dipakai juga buat mix and match. Jadi nggak gitu keliatan bajunya itu-itu aja yang dipake. Hahaha..
3.       Jilbab sesuai kebutuhan
Bawa yang warnanya netral, jadi bisa nyambung dipake ke beberapa baju dengan warna apa aja, lebih menghemat bawaan juga.
4.       Celana tidur
Kalo baju tidur biasanya saya jarang bawa. Baju yang dipake malam itu, ya itu baju tidurnya. Tapi kalo celana biasanya bawa, nggak enak juga soalnya kalo tidur pake celana jeans kan?
5.       Baju dan celana untuk mandi-mandi
Ini wajib bawa 1 pasang kalo emang ada ke pantai atau sungai. Iya, 1 aja. Kalo mau dipake untuk besoknya tinggal dijemur dulu. Pilih bahan yang nggak tembus pandang dan gampang ngeringinnya. Dan nggak perlu dibawa kalo list perjalanan nggak ada mandi-mandi nya!!
Kalau nginapnya 2 malam atau lebih saya biasanya bawa celana jeans 1 aja. Yang penting bajunya diganti, biar ga berat-beratin bawaan juga.

 Cara packing:
 Beberapa traveler dan blogger lebih menyarankan buat menggulung pakaian bawaan kita daripada dilipat. Saya udah mengamalkannya dan memang terbukti lebih menghemat space tas dan pakaian lebih nggak gampang kusut. Dan jangan lupa, susun sesuai penggunaan. Yang terakhir kali dipakai, letaknya paling bawah. 

-          Sendal / sepatu
Biasanya saya selalu pakai sendal, lebih aman dan nyaman buat kemana-mana. Atau kalau pun pake sepatu, selalu bawa sendal sepasang.
-          Obat-obatan
-          Perlatan Mandi dan make up
Bawa yang penting-penting aja. Handuk nggak usah yang besar kurang besar, tebal kurang tebal. Peralatan mandi bawa yang ukuran kecil aja. Shampo juga bisa bawa yg ukuran sachet aja.
-          Charger  / power bank
Bagi yang mungkin nggak bisa hidup tanpa gadget, ini penting dibawa. Di beberapa tempat atau pulau kecil juga biasanya listrik nggak hidup selama 24 jam, bahkan ada yang belum masuk listrik L
-          Kamera
Walaupun mata adalah lensa terbaik untuk meng-capture dan otak adalah memory terbaik untuk menyimpan cerita indahnya alam semesta, tetap aja kamera itu penting untuk hard copy nya. Minimal pake kamera hp yang sekarang pun udah banyak yang bagus fiture nya.

Itu beberapa tips and trick yang biasanya saya gunakan untuk persiapan traveling. Semoga bermanfaat

2nd POST IN 2014

Long time no see.. Long time no post..

Seperti biasa, ada saat-saat sangat kangen nge-blog, tapi setiap udah di depan laptop selalu bingung mau nulis apa -____-

Sibuk? Nggak juga sih
Sok sibuk? Mungkin iya. Hahaha

I’m just doing what i love. Walau kadang ada orang-orang yang nggak suka, meragukan atau bahkan menyalahkan apa yang saya kerjakan. Tapi nggak mau beranggapan kalo saya udah pasti benar juga. Kayak kata orang-orang bijak di luar sana,

“Dengarkan apa komen orang tentang kita, tentang apa yang kita buat. Jangan sombong juga kalo emang belum jadi apa-apa. Ambil yang baiknya, rubah apa yang salah, tapi kalo kira-kira cuma buat down, ya nggak usah diambil pusing. Just do what you love and love what you do :)”

Oke, hari ini pengen posting beberapa cerita perjalanan yang entah udah dari bulan kapan, entah dari tahun kapan. Walau mungkin udah lumayan lama, tapi mungkin bisa jadi referensi buat yang belum tau dan pengen ke sana. Karna saya juga banyak ngambil inspirasi dari orang lain, nggak ada salahnya juga berbagi info yang mana tau bisa buat orang lain terinspirasi juga.

Banyak hal yang jadi “first time” buat aku pribadi. Pertama kali liat betapa ngerinya gunung meletus secara langsung di depan mata sendiri, pertama kali liat tempat-tempat indah yang belum pernah didatangi, banyak lagi lah (*mulai kehabisan kata-kata)

So, just check it out ^^

Kamis, 13 Februari 2014

PAGODA LUMBINI


Pagoda Lumbini ini letaknya di desa Tongkoh, Berastagi, Sumatera Utara. Kalo dari Medan, lewat Tahura dikit, trus belok ke jalan yang di sebelah kiri. Sekitar 500 meter di sebelah kanan ada jalan masuk ke Pagoda Lumbini.

Nggak asing dengan Pagoda ini? Nah, Pagoda Lumbini ini merupakan replika dari Shwedagon Pagoda yang ada di Myanmar. Ornamen yang khas, ditambah warnanya yang keemasan membuat pagoda ini keliatan megah.

Pagoda ini sendiri adalah tempat ibadah untuk yang beragama Budha. Tapi siapa aja bebas dan gratis masuk ke sini. Di samping bangunan pagoda nya ada juga taman yang lumayan luas. Mungkin bagi yang mau cari suasana baru di daerah Berastagi bisa nyinggah ke sini :)

with my partner in crime :))